Siklus Akuntansi
Siklus
akuntansi jika di lihat dari kegiatannya
·
Pencatatan
·
Penggolongan
·
Pengiktisaran
·
Laporan Keuangan
Transaksi adalah situasi atau
kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi posisi keuangan.
Setiap transaksi harus dibuatkan keterangan tertulis seperti faktur atau nota
penjualan atau kwitansi dan disebut dengan Bukti Transaksi.
Hal yang sangat subtansional dalam
siklus akuntansi ialah transaksi karena ia merupakan pondasi dalam penyusunan
laporan akuntansi. Transaksi keuangan dalam bahasa global, ialah segenap
realitas yang menjadi pondasi dalam prosesi aktivitas mata rantai keuangan
berorientasi efektivitas yang kualitas. Sedangkan dokumen transaksi merupakan
lembaran yang mendukung bahwa telah terjadinya suatu transaksi.
Macam-Macam Bukti Pencatatan :
1. Bukti
Transaksi Intern
Bukti transaksi intern
adalah bukti transaksi yang khusus di buat oleh intern dan dibuat untuk intern
perusahaan. Yang termasuk bukti intern sebagai berikut:
a) Bukti
Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah
tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara tunai.
b) Bukti
Kas Keluar
Bukti kas keluar adalah
tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian
dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang atau
pengeluaran-pengeluaran yang lainnya.
c) Memo
Memo adalah bukti
pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di
lingkungan perusahaan
2. Bukti
Transaksi Ekstern
Bukti ekstern adalah
bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan.
Misalnya, bukti pengeluaran kas, faktur pembelian / penjualan dan pembayaran
upah
Berikut contoh bukti ekstern.
a) Faktur
Adalah bukti pembelian
atau penjualan barang secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual dan
diberikan kepada pihak pembeli.
b) Kwitansi
Adalah bukti penerimaan
sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang
membayar sejumlah uang tersebut.
c) Nota
Kontan
Nota kontan adalah bukti
atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan
diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk
pembeli dan lembaran kedua untuk penjual
d) Nota
Debet
Nota Debet adalah
bukti transaksi pengiriman kembali barang yang dibeli (return pembelian),
karena sebagian barang yang dibeli ada yang rusak atau tidak sesuai pesanan.
Maka, nota debet dibuat oleh pembeli untuk dikirimkan kepada penjual.
Nota debet dikirim
bersamaan dengan barang yang dikembalikan kepada penjual. Nota debet merupakan
bukti bahwa pembeli telah mendebet akun penjual. Jika transaksi dilakukan
secara kredit, maka pembeli akan mendebet akun hutangnya pada rekening penjual
(kewajiban pembeli berkurang). Jika transaksi dilakukan secara tunai, maka
pembeli akan mendebet akun kasnya sebagai akibat dari penerimaan uangnya
kembali. Sama dengan retur penjualan, retur pembelian tergantung pada
kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli.
e) Nota
Kredit
Nota kredit adalah bukti
bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan langganannya yang disebabkan oleh
berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya
sehubungan barang yang dijual tidak cocok atau rusak, untuk itu penjual setuju
menerima barangnya.
f) Cek
Cek Adalah surat perintah
kepada bank sebesar jumlah yang tercantum dalam cek tersebut kepada seseorang atau
orang yang membawa cek tersebut. Cek dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan
di bank dan pengeluaran cek ditujukan kepada orang yang dikehendakinya.
Jurnal
adalah catatan tentang yang memisahkan antara Debet dan kredit (Pengeluaran dan
Pemasukan). Jurnal inilah nantinya akan memberikan keterangan kepada kita
tentang semua bukti transaksi. Semua transaksi akan terposting dalan jurnal
ini.
Umumnya
Perusahaan kecil seperti toko dan sebagainya menggunakan satu jurnal saja yang
biasa di kenal dengan nama jurnal umum. Sedangkan dalam kelompok usaha besar,
mereka menggunakan beberapa jurnal seperti :
1. Jurnal Penerimaan Kas
2. Jurnal
Pengeluaran Kas
3. Jurnal Pembelian
4. Jurnal
Penjualan
5. Jurnal Umum
Dalam
kasus di atas, penggunaan jurnal-jurnal di atas lebih mudah di paham daripada
menggunakan jurnal umum secara keseluruhan. Tetapi kelemahannya, kolom yang di
gunakan sangat banyak berdasarkan jumlah perkiraan/pos keuangan yang di gunakan.
I. JURNAL
UMUM
Jurnal umum adalah
jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi dalam perusahaan secara
terperinci
II. JURNAL
KHUSUS
Jurnal khusus adalah
jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi khusus dalam
perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian.
Jurnal khusus terdiri
dari :
» Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penerimaan kas
adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap penerimaan kas dalam suatu
perusahaan.
» Jurnal
Penjualan
Jurnal Penjualan adalah
jurnal yang digunakan apabila kita melakukan penjualan barang secara kredit
kepada Customer.
» Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal Pengeluaran kas
adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap pengeluaran kas dalam suatu
perusahaan.
» Jurnal Pembelian
Jurnal Pembelian adalah
jurnal yang digunakan apabila kita melakukan pembelian barang secara kredit
kepada supplier.
» Jurnal Umum(Memorial)
Memorial
Journal adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi diluar empat
jurnal diatas.
Buku besar secara mutlak memberikan
informasi jumlah keseluruhan transaksi secara penuh dalam satu siklus. Mulai
dari tanggal, keterangan di debet atau di kredit serta nominal yang ada.
Misalnya pada Buku Besar Kas, maka akan tampak semua transaksi keuangan yang
melibatkan Perkiraan / Pos Kas. Yaitu yang mempengaruhi uang tunai secara
langsung. Begitupun dengan Piutang dan Utang.
Buku besar adalah himpunan
rekening-rekening yang saling berhubungan yang menggambarkan
pengaruh transaksi terhadap perubahan harta, utang dan modal.
Pemindahbukuan semua pos-pos jurnal ke buku besar disebut posting. Nama
akun yang dipakai pada ayat-ayat jurnal harus sama dengan nama akun
di buku besar.
Penggolongan Akun Buku Besar Harta :
Harta adalah jumlah
kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang di dalamnya terdiri atas
"harta yang berwujud" dan "harta yang tak berwujud".
Seluruh harta ini dapat dinilai dengan uang.
Penggolongan Harta (Assets) :
1) Harta Lancar (Current Assets)
Harta ini berbentuk uang tunai atau dapat diuangkan dengan segera, misalnya kas, wesel tagih dan piutang usaha.
2) Harta Tetap
Harta ini sifatnya permanen atau dapat digunakan dalam beberapa periode akuntansi, misalnya tanah, gedung, hak paten, hak cipta, dan merk dagang.
Penggolongan Harta (Assets) :
1) Harta Lancar (Current Assets)
Harta ini berbentuk uang tunai atau dapat diuangkan dengan segera, misalnya kas, wesel tagih dan piutang usaha.
2) Harta Tetap
Harta ini sifatnya permanen atau dapat digunakan dalam beberapa periode akuntansi, misalnya tanah, gedung, hak paten, hak cipta, dan merk dagang.
a) Harta tetap berwujud
Misalnya: tanah, gedung dan kendaraan
b) Harta tetap tak berwujud
Misalnya: hak paten. hak cipta, merk dagang, dan goodwill.
Penggolongan Harta Berdasarkan Tingkat Likuiditas :
a. Harta Lancar
1. Kas
2. Surat-Surat Berharga
3. Piutang Wesel
4. Piutang Usaha
5. Beban-Beban Yang
Dibayar Di Muka
6. Pendapatan Yang Akan
Diterima
7. Persediaan-Persediaan
b)
Harta Tetap
1) Harta Tetap Berwujud
1) Harta Tetap Berwujud
a) Tanah
b) Bangunan
c) Peralatan
d) Kendaraan
2) HartaTetap Tak Berwujud
a) Hak Cipta
b) Hak Paten
c) Merk Dagang
d) Goodwill
Buku
besar pembantu (subsidiary ledger) merupakan perluasan dari buku besar umum (general ledger). Catatan dalam buku besar pembantu merupakan rincian dari salah satu
akun besar umum. Buku besar pembantu atau disingkat dengan buku pembantu yang
akan dibahas pada bagian ini meliputi:
I. BUKU
BESAR PEMBANTU UTANG DAGANG
Buku besar pembantu hutang (
account payable subsidiary), berfungsi sebagai tempat mencatat
perubahan hutang kepada kreditor secara individual sehingga merupakan rincian
dari akun Hutang dagang dalam buku besar umum
II. BUKU
BESAR PEMBANTU PIUTANG DAGANG
Buku besar pembantu
piutang ( account receivable subsidiary ledger), berfungsi
sebagai tempat mencatat perubahan piutang (tagihan) kepada debitor secara
individual sehingga merupakan rincian dari akun Piutang dagang dalam buku besar
umum.
Dalam
satu Siklus akuntansi setelah melihat semua perkiraan dan telah di kelompokkan
berdasarkan sifatnya (Aktiva - Fasiva) Maka akan di buatkan sebuah Neraca yang
di kenal Neraca Awal, memberikan gambaran Informasi Posisi Neraca perusahaan
anda secara umum. Necara Ini sudah bisa di jadikan sebagai bahan untuk membuat
Laporan keuangan tetapi, masih ada beberapa kasus transaksi yang tidak tercatat
dalam buku besar seperti penyusutan Inventaris atau penyusutan kendaraan.
Neraca Saldo Adalah
daftar seluruh akun dengan mencatat di debet dan kredit untuk melihat apakah
saldonya sudah seimbang.
Apabila
perkiraan-perkiraan buku besar telah didebet dan dikredit untuk setiap
transaksi selama satu periode akuntansi, besarnya saldo sudah tampak. Jadi,
jumlah saldo-saldo debet akan sama dengan jumlah saldo-saldo kredit.
Jurnal
penyesuaian biasanya berisi berbagai transaksi terlupakan, misalnya saja
akumulasi peneyusutan kendaraan. Misalnya, waktu mobil di beli 100.000.000,
sudah barabg tentu setelah setahun atau setelah siklus akuntasi berakhir harga
mobil itu masih 100.000.000, tentu harganya susut. Mengecek berbagai persediaan
yang ada dan sebagainya. Transaksi inilah kemudian di catat dalam buku besar
kemudian menghasilkan sebuah neraca baru
Anggaran mengenai
kebenaran jumlah-jumlah dalam neraca saldo tidak berlaku untuk semua perkiraan.
Ada beberapa perkiraan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. salah
satu penyebabnya ialah belum dibuatnya dokumen pada akhir periode sehingga
transaksi belum dicatat.
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat
karena :
1.
Suatu
transaksi sudah terjadi tetapi belum dicatat dalam perkiraan.
2.
Transaksi
sudah dicatat, tetapi saldonya perlu dikoreksi
Ayat jurnal penyesuaian (adjusting
journal entries) terhadap perkiraan-perkiraan tertentu, dibuat untukmengoreksi
perkiraan-perkiraan tersebut sehingga mencerminkan keadaan harta, utang, modal,
pendapatan dan beban yang sebenarnya.
Beberapa transaksi yang terjadi di akhir
periode dan perlu dibuatkan jurnal penyesuaiannya adalah :
Penyusutan aktiva tetap
Misal : mesin, peralatan, kendaraan dan gedung. Nilai atau jumlah
yang dicatat adalah sebesar yang disusutkan.
Adalah kertas berkolom
(neraca lajur) yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyesuaian
laporan keuangan. Penggunaan kertas kerja dapat mengurangi kesalahan. Di
samping itu, kertas kerja juga dapatdigunakan untuk memeriksa
ketepatan perhitungan yang dilakukan dan
memungkinkan penyesuaian daftar secara logis.
Di dalam kertas kerja
memuat kolom-kolom yang terdiri dari :
Neraca saldo, Penyesuaian, Neraca saldo setelah penyesuaian,
Rugi/laba dan Neraca. Masing-masing kolom terdiri dari debet dan kredit.
Adalah
melakukan jurnal dan penutupan terhadap perkiraan-perkiraan yang mempengaruhi
Laporan rugi laba seperti pendapatan, biaya dan sebagainya. Jurnal Penutup adalah ayat jurnal
yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening
nominal/sementara. Akibat penutupan ini maka rekening–rekening ini pada awal
periode akuntansi saldonya nol.
Terdapat 4 (empat) jurnal penutup yang harus
dibuat yaitu:
a) Menutup rekening Pendapatan
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Pendapatan
Ikhtisar Rugi/Laba
|
xxx
|
xxx
|
b) Menutup rekening Beban
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Ikhtisar Rugi/Laba
Beban
|
xxx
|
xxx
|
c) Menutup rekening
Ikhtisar Rugi/Laba
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Ikhtisar Rugi/Laba
Modal
|
xxx
|
xxx
|
d) Menutup rekening Prive
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Modal
Prive
|
xxx
|
xxx
|
Adalah memindakan sisa
akun nominal/sementara ke akun ekuitas (Laba ditahan untuk perseroan
terbatas)sehingga akun nominal menjadi tertutup(bersisa nol) dan akun ekuitas
menunjukkan sisa yang sebenarnya.
Secara teknis
akuntansi,pemindahan tersebut dilakukan dengan membuat jurnal penutup kemudian
di-posting/ dipindakan kea kun buku besar setelah itu ditutup dan dibuatlah
neraca sisa setelah penutupan.
Tujuan Menutup Buku Besar :
·
Menghitung
laba rugi untuk periode yang bersangkutan
·
Memisahkan
transaksi pendapatan dan beban tahub tertentu dengan tahun berikutnya
·
Mendapatkan
neraca akhir ( neraca sisa setelah penutupan ) yang akan merupakan neraca awal
tahun berikutnya
·
Memisahkan
perangkat pencatatan (buku) tahun tertentu dengan tahun berikutnya sehingga
memudahkan pemeriksaan
Langkah-langkah Penutupan :
·
Memindahkan
saldo akunpendapatan kea kun laba rugi atau ikhtisar laba rugi,dengan
mendebit akun pendapatan sebesar saldonya dan mengkredit akun laba rugi
·
Memindahkan
saldo akun beban ke akun laba rugi dengan mengkredit akun beban
sebesar saldonya dan mendebit akun laba rugi
·
Memindahkan
saldo akun laba rugi kea kun ekuitas (laba ditahan untuk perseroan
terbatas)
·
Jika
saldo menunjukan laba,akun laba rugi didebet dan akun ekuitas dikredit
·
Jika
saldo menunjukkan rugi,akun laba rugi dikredit dan ekuitas di debet
·
Memindahkan
akun prive kea kun ekuitas dengan mengkredit akun prive dan mendebit akun
ekuitas
·
Memindahkan
jurnal penyesuaian kea kun buku besar
·
Memindahkan
jurnal penutupo kea kun buku besar
·
Member
garis dua pada akhir baris akun nominal yang berarti akun tersebut telah
ditutup dan tidak berlaku lagi untuk tahun berikutnya
Setelah semua akun
nominal ditutup dan dipindahkan ke akun modal pemilik maka langkah berikutnya
dari siklus akuntansi, yaitu menyusun neraca saldo setelah penutupan (after
closing trial balance). Tujuan penyusunan neraca saldo setelah penutupan (after
closing trial balance), yaitu untuk meyakinkan bahwa keseimbangan posisi
keuangan tetap terjaga. Hal ini berguna untuk memulai siklus akuntansi pada
periode akuntansi berikutnya.
Cara penyusunan neraca
saldo setelah penutupan sama dengan neraca saldo biasa, hanya yang dicantumkan
di dalamnya ialah akun-akun yang termasuk akun riil. Berikut ini contoh neraca
saldo setelah penutupan untuk kasus Eva Salon.
Jurnal
pembalik berisi tentang berbagai biaya yang mempengaruhi rugi laba yang
saldonya di kembalikan karena masih ada sisa dalam biaya tersebut. Contohnya
Beban Sewa di bayar di muka dan beban perlengkapan yang telah di tutup tetapi
kenyataannya masih ada perlengkapan yang tersisa.
Jurnal balik adalah
jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian jurnal
penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional namun
jika dilakukan memberikan manfaat. Tidak semua ayat jurnal penyesuaian
dilakukan reversing entries.
Jurnal penyesuian yang
dibalik adalah:
1. Hutang
biaya
2. Piutang
Pendapatan
3. Pendapatan
Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan
pendapatan
4. Biaya
Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya)
Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini disajikan ikhtisarnya
saja sebagai berikut:
No.
|
Jenis AJP
|
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
Jurnal Balik
|
||||
1.
|
Hutang Biaya
|
Biaya Gaji
Hutang Gaji
|
100
|
100
|
Hutang Gaji
Biaya Gaji
|
100
|
100
|
2.
|
Piutang Bunga
|
Piutang Bunga
Pendapatan Bunga
|
150
|
150
|
Pendapatan Bunga
Piutang Bunga
|
150
|
150
|
3.
|
Pendapatan Diterima Dimuka
|
Pendapatan Tiket
Pendapatan Tiket DD
|
200
|
200
|
Pendapatan Tiket DD
Pendapatan Tiket
|
200
|
200
|
4.
|
Biaya Dibayar Dimuka
|
Sewa Dibayar Dimuka
Beban Sewa
|
900
|
900
|
Beban Sewa
Sewa Dibayar Dimuka
|
900
|
900
|
laporan
laba rugi adalah laporan yang merupakan bagian dari laporan keuangan yang
memuat informasi mengenai hasil operasi perusahaan, baik itu pendapatan dan
pengeluaran selama peride tertentu.
Laporan laba-rugi ini cukup penting keberadaannya, karena laporan ini dapat dijadikan alat untuk memprediksi arus kas dimasa mendatang, banyak pemekai laporan keuangan yang memakai laporan laba-rugi ini untuk memprediksi arus kas masa depan, seperti para investor dan kreditor. para investor dan kreditor perlu untuk memprediksi arus kas perusahaan masa depan sebelum mereka menyuntikkan dana mereka ke perusahaan tesebut, tentu saja para investor dan kreditor tidak mau menyuntikkan dana kepada perusahaan yang mereka nilai arus kas atau kenerjanya jelek dan mengandung resiko yang terlalu besar.
Laporan laba-rugi ini cukup penting keberadaannya, karena laporan ini dapat dijadikan alat untuk memprediksi arus kas dimasa mendatang, banyak pemekai laporan keuangan yang memakai laporan laba-rugi ini untuk memprediksi arus kas masa depan, seperti para investor dan kreditor. para investor dan kreditor perlu untuk memprediksi arus kas perusahaan masa depan sebelum mereka menyuntikkan dana mereka ke perusahaan tesebut, tentu saja para investor dan kreditor tidak mau menyuntikkan dana kepada perusahaan yang mereka nilai arus kas atau kenerjanya jelek dan mengandung resiko yang terlalu besar.
Laporan ini hanya memuat akun pendapatan dan
beban.
Laporan perubahan modal
adalah bagian dari laporan dengan yang mencatat informasi tentang penyebab
bertambah atau berkurangnya modal selama kurun waktu tertentu.
Unsur-unsur laporan
perubahan modal biasanya dari modal awal, laba/rugi bersih, prive,
penambahan modal, dan hasil akhir (perubahan modal akhir per periode = modal
awal + (laba bersih — prive)).
1. Modal
awal adalah keseluruhan dana yang diinvestasikan untuk perkembangan atau
kemajuan perusahaan mulai dari awal perusahaan tersebut berdiri sampai waktu
tertentu di mana belum terjadi penambahan modal.
2. Laba/rugi
bersih adalah selisih dari semua penghasilan dengan jumlah semua beban,
sebagaimana yang tercatat di dalam laporan laba/rugi.
3. Prive adalah
penarikan sejumlah modal oleh direktur (pemilik perusahaan) atau pihak-pihak
yang menanam modal untuk keperluan pribadi atau keperluan lain di luar kegiatan
usaha utama perusahaan.
4. Penambahan
modal adalah selisih antara laba bersih dengan prive.
Neraca
adalah salah satu komponen laporan keuangan yang menggambarkan posisi
keuangan suatu entitas pelaporan pada tanggal tertentu. Yang dimaksud dengan
posisi keuangan adalah posisi aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Aset adalah
sumber daya yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan/atau sosial yang dikuasai
dan/atau dimiliki oleh pemerintah, dan dapat diukur dalam satuan uang. Sumber
daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya juga
termasuk dalam pengertian aset. Contoh aset antara lain kas, piutang,
persediaan, dan bangunan.
Berikut saya berikan salah satu contoh Neraca yang sederhana:
Neraca Model Skontro
NERACA PT ALI
|
|||||
Per 31 Desember 2015
|
|||||
Aktiva
|
Kewajiban dan Ekuitas
|
||||
Kas
|
Rp xxx
|
kewajiban
|
|||
Piutang
|
Rp xxx
|
Utang Jangka Pendek
|
Rp xxx
|
||
Persediaan
|
Rp xxx
|
Utang Jangka Panjang
|
Rp xxx
|
||
Total Aset Lancar
|
Rp xxx
|
Total Kewajiban
|
Rp xxx
|
||
Aktiva Tetap
|
Ekuitas
|
||||
Tanah
|
Rp xxx
|
Modal
|
Rp xxx
|
||
Bangunan
|
Rp xxx
|
Laba Ditahan
|
Rp xxx
|
||
Total Aset Tetap
|
Rp xxx
|
Total Equitas
|
Rp xxx
|
||
TOTAL AKTIVA
|
Rp xxx
|
TOTAL PASIVA
|
Rp xxx
|
Neraca Model Stafel
NERACA PT ALI
|
||||
Per 31 Desember 2015
|
||||
Harta
|
||||
Kas
|
Rp xxx
|
|||
Piutang
|
Rp xxx
|
|||
Persediaan
|
Rp xxx
|
|||
Total Aset Lancar
|
Rp xxx
|
|||
Aktiva Tetap
|
||||
Tanah
|
Rp xxx
|
|||
Bangunan
|
Rp xxx
|
|||
Total Aset Tetap
|
Rp xxx
|
|||
Total Harta
|
Rp xxx
|
|||
Kewajiban dan Ekuitas
|
||||
kewajiban
|
||||
Utang Jangka Pendek
|
Rp xxx
|
|||
Utang Jangka Panjang
|
Rp xxx
|
|||
Total Kewajiban
|
Rp xxx
|
|||
Ekuitas
|
||||
Modal
|
Rp xxx
|
|||
Laba Ditahan
|
Rp xxx
|
|||
Total Ekuitas
|
Rp xxx
|
|||
Total Kewajiban dan Ekuitas
|
Rp xxx
|
Laporan
arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement
of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Catatan
atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang
ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi
kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan
membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta
memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan.
Catatan atas Laporan Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang , kelangsungan usaha , piutang , kewajiban
kontinjensi , atau informasi kontekstual untuk menjelaskan angka-angka keuangan
(misalnya untuk menunjukkan gugatan).